7 Desember 2010

SINGKONG MENYEHATKAN PENCERNAAN
Singkong adalah umbi berpati yang memeiliki kulit menyerupai pohon tebal dan berdaging putih creamy. Karena berkullit mirip kulit pohon, umbi ini dinamai juga ketela pohon. Ada dua jenis singkong : singkong pahait dan singkong manis. Kedua-duanya mengandung asam hidrosianat yang bersifat racun. Singkong pahit mengandung asam hidrosianat lebih banyak di banding singkong manis.
Nilai Gizi
Dari segi gizi, singkong yang belum di masak menyediakan energy atau kalori, karbohidrat, protein lemak, dan fosfor lebih rendah daripada beras. Setiap 100 gram singkong yang belum di masak menyediakan energy 154 Kal, karbohidrat 36,8 g, serta protein, lemak dan fosfor berturut-turut hanya 1 g, 0,3 g, dan 24 mg. Sementara setiap 100gram beras giling yang belum di masak menyediakan energy 368 Kal, karbohidrat 78g, serta protein, lemak dan fosfor masing-masing 8,6 g, 1,2 g, dan 215 mg. Itu berarti beras giling memasok kalori 2,4 kali , karbohidrat 2 kali, protein 8,6 kali, lemak 4 kali, dan fosfor 9 kali lebih tinggi di bandingkan singkong. Namun setelah dikukus hanya kadar protein dan fosfor beras yang masih lebih tinggi daripada singkong. Sementara kandungan energy, karbohidrat dan lemak singkong dan beras giling menjadi tidak berbeda. Walau masih lebih tinggi, konsentrasi protein dan fosfor beras giling berukuran lebih besar di bandingkan singkong . Kadar protein dan fosfor nasi kukus berturut-turut tinggal 2,9dan 1,8 kali lipat singkong kukus. Jadi setelah di kukus nilai gizi singkong Cuma kalah dengan nasi untuk kandungan proteindan fosfor. Dalam hal serat dan kalsium singkong bahkan lebih kaya daripada beras. Singkong yang belum di masak mempunyai konsentrasi serat dan kalsium masing-masing 0,9 g dan 77 g, sedangkan beras giling yang belum di masak mengandiung serat dan kalsium masing masing 0,4 g dan 64 g. Itu berarti singkong lebih sarat serat di bandingakan dengan beras. Ketika di olah tepatnya dikukus dan dibuat tapai, kadar serat singkong malah makin meningkat . Sesudah di kukus kandungan serat singkong menjadi 1,3 g, kemudian meningkat lagi menjadi 2,0 g setelah di buat tapai. Sebaliknya konsentrasi serat beras giling sesudah di kukus menjadi 0,2 g; turun 50 persen.
BAIK UNTUK PENCERNAAN
Serat adalah zat yang tahan terhadap pencernaan dan penyerapan pada usus halus kita. Serat melewati pencernaan tanpa di pecah sama sekali. Lantaran tak dapat di cerna tak bisa memberi kontribusi gizi terhadap tubuh, serat dapat meningkatkan volume tinja sehingga membuat buang air besar lebih efisien, yang dapat mengurangi beberapa gangguan pencernaan. Bagi orang –orang yang mempunyai kelebihan berat badan , singkong baik di konsumsi sebagai pengganti nasi karena seratnya yang lebih tinggi daripda beras dapat membuat lebih lama kenyang.
From : Rahasia Sehat dengan makanan berkhasiat

0 comments:

Posting Komentar

The Power Of Wanita

FBAUTOADDFRIENDS

Panduan Dropship

BloopEndorse

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Bloop

Blibli.com

SB1M

Popular Posts

Mahir Wbsite