24 Januari 2011

*Note : From NetHe's Email



Saya mengkategorikan mama saya sebagai “bertambah tua bertambah bijaksana”.
Mama mengajar melalui teladan, bukan sekedar kata-kata. Apa yang dia ajarkan
adalah apa yang juga dia lakukan. Saya share beberapa diantaranya:

* Tentang Hidup
- Mama sering berkata: ”Hidup sebagai manusia ini bisa berapa tahun seh?
Mengapa harus diisi dengan kesedihan, kemarahan dan emosi negatif lainnya? Mama
saya memang ”memilih” untuk joyful, memandang semua hal dari sisi positif.

- “Hidup adalah seperti roda yang berputar. Ketika di atas tidak perlu
sombong”
Mama terlahir di keluarga yang sangat kaya di kampungnya, sebelum kemudian kakek
saya jatuh miskin karena pelarangan bisnis kecil di desa zaman Soekarno dan
rencana pulang Tiongkok. Menikah dengan ayah saya yang ekonomi super duper
pas-pasan sebelum kemudian perlahan-lahan membaik. Mama mengalami sendiri semua
itu dan menyimpulkan “uang memang datang dan pergi, tidak perlu melekat padanya”
* It is OK – No Big Deal
Diantara orang yang saya kenal dengan baik, Mama adalah orang yang paling mudah
dilayani.

- Mama tidak mengeluh, baik tentang perjalanan hidupnya (yang penuh
perjuangan), tentang kami –anak, menantu, cucunya-, tentang kondisi dan
situasi.

- Diajak makan enak Ok, makan sederhana sekali OK, bahkan nasi putih
dengan garam atau nasi putih berkuah air putih pun OK.
Mama saya praktek makan vegetarian sehari sekali saat malam. Kadang pada kondisi
dimana makanan vegetarian tidak bisa didapat, Mama makan nasi putih berkuah air
putih, tetap dengan hati yang senang.
- Tinggal di manapun OK. Apapun fasilitas yang tersedia. Ranjang empuk
ataupun tidur di lantai bagi Mama sama saja. Dia bisa semuanya, dan tetap
bahagia.

- Naik mobil yang nyaman OK, diajak naik mikrolet, bus, bajaj ataupun
jalan kaki semuanya OK. ”Yang penting kan sama-sama sampai” katanya.
- Cuaca dingin OK, cuaca panas OK, keringatan OK, ber-ac juga Ok.
- Ada kesempatan jalan-jalan OK, stay di rumah saja juga OK.
Karena itu kami paling suka mengajak mama ke manapun. Dia bisa enjoy semua
tempat dan situasi tanpa mengeluh.
* Tentang Pekerjaan
- Mama bisa sibuk seharian mengerjakan semua yang perlu dikerjakan
dengan hati yang riang. Tetapi jika perlu bersantai, Mama bisa bersantai dengan
riang juga.

- Mama tidak pernah menyuruh kami untuk melakukan apapun. Hidup bersama
Mama adalah latihan mengambil inisiatif. Kalau kami bermalas-malasan, pura-pura
tidak tahu dsb, Mama juga tidak akan menyuruh kami melakukan, akan dikerjakan
sendiri olehnya. Tetapi jika kami berinisiatif turun tangan, Mama selalu
menerima dengan senang hati. Tidak peduli hasil pekerjaan itu nantinya akan
lebih jelek daripada kualitas yang bisa Mama hasilkan sendiri. Mama akan
tersenyum dan bilang ”Yang penting adalah inisiatif”.
- Di luar semua hal yang ”harus” dikerjakan, Mama masih selalu
menyempatkan diri untuk berkreativitas, mengajarkan kami membuat mainan dari
kaleng bekas misalnya ataupun membuat kura-kura dari kulit jeruk bali.Waktu
luangnya sekarang banyak dihabiskan dengan bermain Sudoku.
* Tentang Sakit Fisik
Sakit fisik bukan halangan bagi Mama. Kami hampir tidak pernah tahu kapan Mama
sakit karena jangankan mengeluh, perubahan raut mukapun nyaris tidak terlihat
(Mama juga tidak pernah sakit sampai yang tidak bisa bangun). Dia bisa tetap
melakukan semua aktivitas senormal-normalnya meskipun baru jatuh dari motor dan
tangannya tidak bisa diangkat tinggi-tinggi, bahkan ketika tangannya sempat
patah tulang dan masih dalam perawatan dia tetap bisa beraktifitas tanpa
ketahuan patah tulang oleh kerabat kami.

* Tentang Berbicara
- Mama tidak menggosip. Mama mengajarkan kami, jika misalnya kami berada
dalam situasi di mana semua orang di sekeliling bergosip, kami selalu punya
pilihan untuk beranjak dari sana dan tidak ikut bergabung. Mama tidak pernah
menggabungkan diri dalam gosip antar tetangga. Kadang tetangga yang datang
cerita-cerita di rumah. Mama hanya mendengarkan tanpa komentar. Cukup sering
terjadi dua pihak yang bertengkar, dua-duanya datang cerita ke mama versi
masing-masing. Dan Mama? Hanya mendengar, tidak berkomentar apapun.
- Dulu ketika kami kecil, ketika Mama merasa perlu menceritakan kepada
kami situasi yang menimpa tetangga kami (Misal tetangga mabuk-mabukan atau
beristri banyak dsb), Mama selalu berkata dengan jelas “Aku menceritakan ini
kepada kalian adalah supaya kalian tidak seperti itu. Itu akan membuat semua
orang menderita”. Mama tidak ingin kami salah persepsi bahwa “kok malah diajari
bergosip?”

* Tentang Kesalahan dan kesalahpahaman
- Jika kami berbuat salah dan dimarahi orang lain (tetangga misalnya)
Mama meminta kami untuk diam, tidak boleh membalas kata-kata tetangga, terima
saja ya karena memang salah.
- Jika salah dan telah sadar, perbaiki. Tidak perlu berkubang dalam rasa
penyesalan”.
- Ketika orang salah paham dengan Mama, Mama memilih diam. Dulu aku
tidak paham dan sering berdebat dengan Mama soal ini. “Kenapa ga dijelasin? Mama
kan ga salah” Mama hanya berkata “Sudahlah. Langit dan bumi tahu aku tidak
bersalah. Makin dijelasin akan makin ruwet”. Case closed.

* Tentang Emosi (Marah)
- Mama tidak marah-marah. Jika berbuat salah, kami diberikan pengertian,
bukan dimarahi. Keponakanku cerita bahwa “Pho-Pho tidak pernah marah walaupun
aku nakal. “Kemarahan” Pho-Pho terbesar adalah ketika aku melompat dari ranjang
bertingkat”. Karena penasaran kami bertanya “Marahnya seperti apa? “Pho-Pho
berteriak –STOP-”
* Tentang Pendidikan
- Mistake is normal
Setiap kesalahan dalam proses pembelajaran selalu diterima Mama. Ketika gelas
pecah misalnya, Mama hanya akan bertanya ”Terluka ga?” dan kemudian membereskan
pecahannya. Ketika dulu aku belajar memasak dan menghanguskan peralatan dapur +
hampir kebakaran, Mama hanya menasehati lain kali hati-hati dengan api. Bagi
mama, inisiatif dan keinginan belajar adalah yang terpenting. Barang – barang
yang rusak bisa dibeli lagi, tapi matinya inisiatif susah untuk dihidupkan
kembali.
- Setiap anak adalah unik.
Kami 7 bersaudara dengan kemampuan dan minat beda dan Mama tidak pernah
membanding-bandingkan kami. Adikku yang cowo dulu untuk naik kelas susah payah
karena memang ga interest dengan pelajaran sekolah, tetapi dia pandai
menggambar. Mama tidak pernah membandingkan dia dengan kami yang lebih mudah
naik kelas. Sebaliknya sambil memintanya belajar lebih giat, Mama focus
mengembangkan kemampuan menggambar adikku.

- Mama menekankan praktek. Ketika kami belajar ipa tentang tumbuhan dan
hewan, Mama mengajak kami menetaskan anak ayam, menanam padi, jagung, kacang
tanah, nenas, dan berbagai tanaman lain di pekarangan rumah. Meminta kami
praktek daripada mati-matian hafal teori.
- Mama senang mendongeng. Anak-anak di gang kami semuanya sangat suka
dongeng Mama. Sambil mendongeng juga bisa mengajarkan moral hidup. Keuntungan
lain, semua anak di gang sangat akrab dengan Mama. Jika ada masalah di sekolah
cerita dulu ke Mama dan belum tentu cerita ke orang tua mereka.

* Tentang Faith
Dari perjalanan hidupnya, Mama memiliki faith yang sangat mendalam pada
Avalokitesvara. Sehingga sambil bercanda kami sering bilang, faith itu sudah
merasuk ke setiap sel dan sumsum tulang Mama. Mungkin karena itu Mama has much
less worries and much much less fear.

* Tentang Mindfulness
Jauh sebelum aku mengenal kata ‘Mindfulness” dan cuap-cuap ke Mama soal ini
- Sedari kecil setiap naik tangga, mama selalu menyadarinya dan
menghitung langkah demi langkah, sehingga untuk tangga yang sering dilewati,
Mama hafal jumlah anak tangganya.
- Juga ketika menimba air. Mama sadar harus berapa kali menarik tali
sehingga ember muncul persis di mulut sumur. Sehingga Mama bahkan bisa menimba
air dengan mata tertutup. Begitu juga kegiatan-kegiatan lain yang bisa
“dihitung”.
- Ketika makan, Mama menyadari rasa, struktur makanan, wangi dan proses
menelannya. Sehingga ketika aku share soal meditasi makan di retret, Mama
berkata ”Makan memang begitu, kan?”
- Jika kami ingin bercerita, Mama akan menghentikan sementara kegiatan
yang sedang dilakukan dan menghadirkan diri full mendengarkan kami, seolah-olah
cerita kami –walaupun sepele- adalah cerita terpenting di dunia. Begitu juga
kalau kami meneleponnya.
* Tentang Forgiving dan Letting Go
- Dulu kami sangat miskin, rumah bocor dimana-mana tetapi tidak punya
uang untuk memperbaikinya. Mama ikut sebuah arisan dengan harapan uang tersebut
bisa untuk membeli beberapa lembar seng menambal atap yang bocor. Tetapi uang
tersebut dilarikan oleh pembuat arisan. Ketika tetangga marah dan mengutuki
pembuat arisan, Mama hanya berkata ”Mungkin memang aku berhutang pada dia di
masa lalu. Ya sudah, itu buat bayar dia saja. Jika memang bisa memperbaiki
rumah, kelak akan terkumpul uang juga”. Dan memang setelah itu usaha Papa
semakin maju sehingga tidak hanya membeli beberapa lembar seng, Papa bahkan bisa
memperbaiki dinding rumah – yang memang juga bolong-bolong dan sudah ditambal
dengan kertas kalender dimana – mana-

- Mama tidak mendendam. Orang yang dulu salah paham dengan Mama dan
setelah puluhan tahun akhirnya sadar dan mencoba membangun komunikasi kembali
akan diterima seperti layaknya teman lama.
- Mama hanya share cerita hidupnya jika dirasa itu perlu untuk mendidik
kami. Di luar itu Mama memilih menyimpannya sendiri. Kadang-kadang ketika aku
mencoba mengorek cerita kehidupan dia, pencapaian dia atau sambil bercanda
kubilang akan kutulis biografi dia, Mama hanya berkata “Buat apa, itu sudah
berlalu (past)”
* Tentang Mati
Mama tidak takut mati. Mama bilang itu seperti tidur di malam hari dan tidak
terbangun lagi di pagi harinya. Mama hanya berharap tidak sakit-sakitan dan
merepotkan orang di akhir hidupnya. Beberapa tahun belakangan ini Mama malah
mendiskusikan secara terbuka mengenai kematian. Tentang keinginannya
menyumbangkan organ badan untuk penelitian medis, tentang kremasi dan abunya
ditabur di laut saja supaya kalaupun kami tidak sempat pulang sembahyang kubur
juga ga apa – apa. Diskusi yang ”mengerikan” bagiku, karena hati ini sangat
tidak siap dengan topik tersebut.

"Continue even when it is hard to go on,
release even when it is hard to let go,
endure even when it is hard to bear,
this is how we build our character."
~Master Zheng Yan

0 comments:

Posting Komentar

The Power Of Wanita

FBAUTOADDFRIENDS

Panduan Dropship

BloopEndorse

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Bloop

Blibli.com

SB1M

Popular Posts

Mahir Wbsite